Apa yang Dimaksud dengan Routing? Berikut Definisi, Jenis Konfigurasi, Manfaat, dan Cara Kerjanya

Apa yang Dimaksud dengan Routing

Apa yang Dimaksud dengan Routing? Pernahkah Anda mendengar istilah routing? Mungkin yang paling familiar dari kegiatan ini adalah routing untuk packet-switching network yang digunakan untuk internet. Untuk bisa routing internet dibutuhkan alat yabng bernama router. mungkin yang menggunakan Wi-Fi di rumah yang berlangganan bulanan pasti tahu tentang hal ini.

Sebelum membaca lebih lanjut dengan apa yang dimaksud dengan routing, bagi kamu yang ingin mengetahui Netdata lebih lengkap, kamu bisa langsung menghubungi kami melalui link di bawah ini.

Konsultasi Via Whatsapp

Apakah Anda masih bingung dengan Apa yang Dimaksud dengan Routing? Bagaimana cara mengkofigurasinya? Apa saja manfaat routing yang bisa didapatkan? Dan yang jelas adalah bagaimana cara kerja dari routing itu sendiri? Mari membahasnya secara menyeluruh!

Penjelasan Routing

Yang pertama perlu Anda ketahui jika ingin belajar tentang routing adalah apa yang dimaksud dengan routing?

Sebenarnya, jika dijelaskan secara singkat routing adalah proses yang dilakukan oleh perangkat lapisan 3 (atau lapisan jaringan) untuk mengirimkan paket data dengan memilih jalur yang optimal dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Jaringan yang membawa paket data, atau jaringan packet-switching, sering menggunakan Internet Protocol (IP) untuk mentransfer data ke tujuannya.

Jenis Konfigurasi Routing

Untuk melakukan proses routing, terdapat 2 jenis routing yang memiliki kegunaan dan keterangan yang berbeda juga, kedua jenis konfigurasi routing tersebut adalah static routing atau static routing dan juga routing dinamis atau dynamic routing.

1.      Static Routing

Yang pertama adalah static routing. Administrator jaringan menggunakan static routing, atau routing nonadaptif, untuk menentukan rute ketika ada satu rute atau rute pilihan bagi lalu lintas untuk mencapai tujuan. Static routing menggunakan tabel routing kecil dengan hanya satu entri untuk setiap tujuan. Ini juga membutuhkan waktu komputasi yang lebih sedikit daripada dynamic routing karena setiap rute telah dikonfigurasikan sebelumnya.

Karena static routing telah dikonfigurasikan sebelumnya, administrator harus secara manual mengkonfigurasi ulang rute untuk beradaptasi dengan perubahan di jaringan saat terjadi. Static routing umumnya digunakan dalam jaringan di mana administrator tidak mengharapkan perubahan apa pun dan jaringan tersebut memang sudah paten dan tidak akan diubah lagi.

2.      Dynamic Routing

Sedangkan yang kedua adalah dynamic routing yang kadang-kadang disebut routing adaptif, lebih kompleks daripada satatic routing karena menciptakan lebih banyak kemungkinan rute untuk mengirim paket melalui jaringan. Dynamic routing biasanya digunakan di jaringan yang lebih besar dan lancar di mana static routing akan rumit untuk dipelihara dan sering dikonfigurasi ulang. Karena dynamic routing lebih rumit, ia menghabiskan lebih banyak bandwidth daripada static routing.

Dynamic routing menggunakan algoritma yang berguna untuk menghitung beberapa kemungkinan rute dan menentukan jalur terbaik bagi lalu lintas untuk melakukan perjalanan melalui jaringan. Ini menggunakan dua jenis algoritma kompleks: protokol vektor jarak dan protokol status tautan.

Baik vektor jarak dan protokol status tautan membuat tabel routing di dalam router yang menyertakan entri untuk setiap kemungkinan tujuan jaringan, grup jaringan, atau subnet tertentu. Setiap entri menentukan koneksi jaringan mana yang digunakan untuk mengirim paket yang diterima.

Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing

Jika dilihat secara sekilas memang kedua konfigurasi routing ini berbeda. Dilihat dari topologinya saja jika static routing dan juga dynamic routing sudah memiliki perbedaan karena dynamic routing ini memiliki jaringan yang cukup kompleks. Tapi, bukan hanya itu saja perbedaan antara keduanya.

Berikut ini perbedaan antara static routing dan dynamic routing yang perlu Anda ketahui:

  1. Pemilihan jalur

Static routing menggunakan satu rute yang telah dikonfigurasikan sebelumnya untuk mengirim lalu lintas ke tujuannya, sementara dynamic routing menyediakan beberapa rute yang tersedia ke tujuan.

  1. Kemampuan untuk memperbarui rute

Administrator jaringan harus secara manual mengkonfigurasi ulang rute statis untuk menyesuaikan rute. Dynamic routing menggunakan algoritme untuk memperbarui secara otomatis dengan perubahan rute yang diinginkan.

  1. Tabel routing

Static routing memiliki tabel routing yang lebih kecil dengan hanya satu entri untuk setiap tujuan, sedangkan dynamic routing memerlukan router untuk mengirimkan seluruh tabel routing mereka untuk mengidentifikasi ketersediaan rute.

  1. Penggunaan protokol dan algoritma

Static routing tidak menggunakan protokol atau algoritme routing yang kompleks. Dynamic routing menggunakan protokol vektor jarak, seperti RIP dan IGRP, dan protokol status tautan, seperti OSPF dan IS-IS, untuk menyesuaikan rute.

  1. Perhitungan dan kebutuhan bandwidth

Static routing membutuhkan lebih sedikit daya komputasi dan bandwidth, karena hanya memiliki satu rute yang telah dikonfigurasi sebelumnya. Dynamic routing membutuhkan lebih banyak komputasi dan bandwidth untuk menghasilkan beberapa kemungkinan rute.

Jenis Algoritma Routing

Algoritma routing membuat keputusan tentang jalur terbaik bagi data untuk dibawa ke tujuannya. Saat membuat keputusan ini akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran paket data dan tujuan yang diperlukan.

Setiap paket data memiliki header yang berisi informasi tujuan penting. Algoritma router akan melihat tujuan header dan menentukan rute untuk mengirim paket. Ini sangat mirip dengan memiliki tiket pesawat yang berisi tujuan. Tiket diperiksa dan penumpang diarahkan ke pesawat yang tepat untuk tujuan itu.

Terdapat dua algoritma routing yang perlu Anda ketahui, diantaranya adalah:

1.      Adaptif

Algoritme routing adaptif juga memiliki algoritma dimana sebuah keputusan routing dibuat berdasarkan lalu lintas jaringan dan topologi. Parameter yang digunakan dalam algoritma routing adaptif adalah jarak, hop, estimasi waktu transit dan jumlah.

Algoritma routing adaptif terdiri dari tiga jenis, yaitu:

  1. Algoritma terpusat
  2. Algoritma isolasi
  3. Algoritma terdistribusi

2. Non Adaptif

Algoritma routing non-adaptif memiliki algoritma dimana sebuah keputusan perutean tidak dibuat berdasarkan lalu lintas jaringan dan topologi. Algoritma ini digunakan oleh routing statis. Algoritma routing non-adaptif bisa dibilang lebih sederhana dibandingkan dengan algoritma routing adaptif dalam hal kompleksitas.

Algoritma routing non-adaptif terdiri dari dua jenis –

  1. Flooding
  2. Random walks

Fungsi Routing

Jika Anda membayangkan apa yang dimaksud dengan routing adalah bagaimana agar device yang terhubung bisa terkoneksi dengna internet dan terhubung juga antara satu dengan device yang lain, Anda tidak salah, karena itu adalah salah satu dari fungsi routing yang paling umum untuk diketahui.

Kita menggunakan router untuk mengirim informasi antar jaringan, jadi jika perangkat perlu berbicara di luar jaringannya, katakanlah perlu mengakses Google, maka perangkat akan mengirimkan permintaan ke gateway default-nya. Kemungkinan itu gateway lokal atau router tidak akan tahu di mana Google berada sehingga mengirimkan permintaan ke gateway lokalnya.

Akhirnya permintaan tersebut menemukan router yang mengetahui di mana Google berada dan informasi tersebut dikembalikan ke pemohon asalnya.

Cara Kerja Routing

Data bergerak di sepanjang jaringan apa pun dalam bentuk paket data. Setiap paket data memiliki header yang berisi informasi tentang tujuan paket yang dituju. Saat sebuah paket berjalan ke tujuannya, beberapa router mungkin merutekannya beberapa kali. Router melakukan proses ini jutaan kali setiap detik dengan jutaan paket.

Ketika sebuah paket data tiba, router pertama-tama mencari alamatnya di tabel perutean. Ini mirip dengan seorang penumpang yang berkonsultasi dengan jadwal bus untuk menemukan rute bus terbaik ke tujuan mereka. Kemudian router meneruskan atau memindahkan paket ke titik berikutnya dalam jaringan.

Misalnya, ketika Anda mengunjungi situs web dari komputer di jaringan kantor Anda, paket data terlebih dahulu masuk ke router jaringan kantor. Router mencari paket header dan menentukan tujuan paket. Kemudian mencari tabel internalnya dan meneruskan paket baik ke router berikutnya atau ke perangkat lain, seperti printer dalam jaringan itu sendiri.

NetData adalah perusahaan yang menyediakan layanan berbasis teknologi dengan pelayanan dan kualitas terbaik, jika tertarik dengan kami Anda bisa langsung menghubungi kami melalui link ini atau melalui form kontak kami disini.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Semua operasional PT. Network Data Sistem akan menggunakan domain nds.id per tanggal 8 Mei 2019. Semua informasi/promosi dalam bentuk apapun selain menggunakan domain nds.id bukan tanggung jawab PT. Network Data Sistem Tutup