Kriptografi : Pengertian, Contoh, Jenis dan Penggunaannya Dalam Keamanan

Kriptografi

Keamanan merupakan salah satu yang sangat penting dalam segala hal apapun itu. Tak terkecuali untuk keamanan data, dalam IT sendiri terdapat ilmu sendiri yang membahas tentang keamanan, yaitu adalah kriptografi.

Sebelum membaca lebih lanjut, bagi kamu yang ingin mengetahui Netdata lebih lengkap, kamu bisa langsung menghubungi kami melalui link di bawah ini.

Konsultasi Via Whatsapp

Mungkin yang diketahui oleh banyak orang adalah keamanan teknologi dan informasi hanya sekedar memasukkan username dan juga password. Padahal dibalik itu terdapat yang lebih rumit lagi.

Apa yang Dimaksud dengan Kriptografi

Kriptografi adalah metode untuk melindungi informasi dan komunikasi melalui penggunaan kode, sehingga hanya mereka yang dituju yang dapat membaca dan memprosesnya.

Dalam ilmu komputer, kriptografi mengacu pada teknik informasi dan komunikasi yang aman yang berasal dari konsep matematika dan seperangkat perhitungan berbasis aturan yang disebut algoritma, untuk mengubah pesan dengan cara yang sulit diuraikan. 

Algoritma deterministik ini digunakan untuk pembuatan kunci kriptografi, penandatanganan digital, verifikasi untuk melindungi privasi data, penjelajahan web di internet dan komunikasi rahasia seperti transaksi kartu kredit dan email.

Sejarah Kriptografi

Kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani “kryptos” yang berarti tersembunyi. Asal usul kriptografi biasanya berasal dari sekitar 2000 SM, dengan praktik hieroglif Mesir. Ini terdiri dari piktogram kompleks, yang makna lengkapnya hanya diketahui oleh segelintir elit.

Penggunaan sandi modern pertama yang diketahui adalah oleh Julius Caesar (100 SM hingga 44 SM), yang tidak mempercayai utusannya saat berkomunikasi dengan gubernur dan perwiranya. Untuk alasan ini, ia menciptakan sebuah sistem di mana setiap karakter dalam pesannya digantikan oleh karakter tiga posisi di depannya dalam alfabet Romawi.

Belakangan ini, kriptografi telah berubah menjadi medan pertempuran beberapa ahli matematika dan ilmuwan komputer terbaik dunia. Kemampuan untuk menyimpan dan mentransfer informasi sensitif dengan aman telah terbukti menjadi faktor penting dalam kesuksesan dalam perang dan bisnis.

Berdasarkan dari sejarah tersebut, maka sekarang ini bisa dibedakan jika kriptografi bisa terdiri dari dua jenis, yaitu kriptografi secara klasik dan juga modern.

Kriptografi Klasik

Kriptografi klasik dilakukan dengan pena dan kertas dan mungkin pada hari yang baik menjaga rahasia Anda aman dari adik perempuan Anda.

Crypto transisional menggunakan perangkat elektro-mekanis dan mendorong pengembangan komputer. Kriptografi klasik dalam hal komputasi adalah yang berisiko rentan terhadap kriptanalisis kuantum.

Kriptografi Modern

Kripto modern dilakukan di komputer dan menjaga obrolan dari platform komunikasi menjamin keaman dari penyadapan.

Pengembangan kripto asimetris memungkinkan Anda untuk memiliki komunikasi online yang aman dengan seseorang yang belum pernah Anda temui. Kriptografi modern adalah yang tidak berisiko dari kriptanalisis kuantum.

Bagaimana Kriptografi Bekerja

Pada dasarnya, kriptografi ini bisa dipahami dengan mudah sekali. Cara bekerjanya memang terbilang mudah, namun untuk penerapannya agar sulit sekali dipecahkan adalah hal yang sangat utama bagi bagaimana kriptografi ini bekerja.

Jika dilihat, ada yang Namanya proses enkripsi dan juga dekripsi. Kriptografi erat kaitannya dengan disiplin ilmu kriptologi dan kriptanalisis. Ini mencakup teknik seperti microdots, menggabungkan kata dengan gambar dan cara lain untuk menyembunyikan informasi dalam penyimpanan atau transit.

Namun, di dunia komputer-sentris saat ini, kriptografi paling sering dikaitkan dengan pengacakan plaintext (teks biasa, kadang-kadang disebut sebagai cleartext) menjadi ciphertext kemudian kembali lagi.

Enkripsi

Ini adalah metode di mana informasi diubah menjadi kode rahasia yang menyembunyikan arti sebenarnya dari informasi tersebut. Ilmu mengenkripsi dan mendekripsi informasi disebut kriptografi.

Dalam dunia komputer, data yang tidak terenkripsi juga dikenal sebagai plaintext, dan data yang dienkripsi disebut ciphertext. Rumus yang digunakan untuk mengkodekan dan mendekode pesan disebut algoritma enkripsi, atau cipher.

Dekripsi

Konversi data terenkripsi ke dalam bentuk aslinya disebut Dekripsi. Ini umumnya merupakan proses enkripsi terbalik. Ini memecahkan kode informasi terenkripsi sehingga pengguna yang berwenang hanya dapat mendekripsi data karena dekripsi memerlukan kunci rahasia atau kata sandi.

Untuk bisa melakukan proses dekripsi ini, diperlukan yang Namanya kunci yang bisa mengubah text yang sudah terenkripsi bisa kembali seperti semula sebelum di enkripsi.

Kunci

Kunci enkripsi biasanya berupa string acak bit yang dibuat khusus untuk mengacak dan mengacak data. Kunci enkripsi dibuat dengan algoritme yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap kunci unik dan tidak dapat diprediksi. Semakin lama kunci dibuat dengan cara ini, semakin sulit untuk memecahkan kode enkripsi.

Algoritma Pada Kriptografi dan Kelebihan Masing-masing

Pada dunia kriptografi, algoritmanya bisa dibedakan menjadi dua hal, perbedaan ini merupakan perbedaan yang erat kaitannya dengan penggunaan masa lalu dan sekarang. Memang ada yang merupakan pengembangan. 

Kedua jenis itu adalah algoritma simetris dan asimetris.

Enkripsi asimetris dan simetris keduanya bekerja dengan cara yang sama. Mereka memanfaatkan kunci bersama untuk mengenkripsi dan mendekripsi informasi. Idenya adalah ketika semua orang yang terlibat tahu kunci yang sama, mereka dapat dengan aman meneruskan informasi bolak-balik lewat saluran lazim ini.

Enkripsi Simetris

Metode enkripsi simetris, cocok dengan namanya, memakai satu kunci kriptografi untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Memang terdengar sangat sederhana, dan itu memang iya. Karena jenis ini memang sudah tidak terlalu berguna untuk sekarang ini.

DES (Data Encryption Standard)

DES memakai kunci enkripsi 56-bit, dan didasarkan terhadap Struktur Feistel yang dirancang oleh seorang kriptografer bernama Horst Feistel. Algoritma enkripsi DES juga di pada yang disertakan di dalam TLS (Transport Layer Security) versi 1.0 dan 1.1

3DES (Triple Data Encryption Algorithm)

Sangat cocok dengan namanya, adalah versi upgrade berasal dari algoritma DES yang udah dirilis. 3DES dikembangkan untuk mengatasi kelemahan algoritma DES dan merasa digunakan akhir 1990-an. Untuk melakukannya, ini menerapkan algoritma DES tiga kali untuk setiap blok data. 

Maka dari itu, 3DES lebih susah dipecahkan daripada pendahulunya DES. Ini juga jadi algoritma enkripsi yang banyak digunakan dalam sistem pembayaran, standar, dan teknologi di industri keuangan.  

AES (Advanced Encryption System)

AES bekerja terhadap metode substitusi dan permutasi. Pertama, knowledge plaintext diubah jadi blok, sesudah itu enkripsi diterapkan mengfungsikan kunci enkripsi. Proses enkripsi terdiri dari bermacam sub proses layaknya sub byte, shift baris, kolom campuran, dan menambahkan kunci bulat. Bergantung terhadap ukuran kunci, 10, 12, atau 14 putaran layaknya itu dilakukan.

Enkripsi Asimetris

Pada sistem enkripsi asimetris, tiap-tiap orang memiliki sepasang kunci yang bekerja bersama: kunci publik dan kunci pribadi. Kunci publik dibagikan secara terbuka dengan semua orang, sedang kunci pribadi harus selamanya hanya diketahui oleh pemiliknya. 

Ini bekerja serupa dengan kunci dunia nyata yang memiliki pintu depan dan pintu belakang tanpa langkah membuka satu tanpa memiliki akses ke yang lain.

Enkripsi asimetris bisa dibagi menjadi dua, yaitu RSA dan ECC.

RSA

Algoritma ini diciptakan oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman, maka dari itu disebut dengan RSA pada tahun 1977. Dan ini adalah algoritma kriptografi yang masih dipakai sampai dengan saat ini. Mengapa bisa sampai digunakan hingga sekarang ini? Padahal sudah terpaut puluhan tahun dan teknologi serta pengehtahuan terus berkembang.

Jadi, metode ini melibatkan dua bilangan sempurna acak yang sangat besar, dan bilangan-bilangan ini dikalikan untuk mengakibatkan bilangan besar lainnya. Teka-teki di sini adalah memilih bilangan sempurna asli dari bilangan perkalian berukuran raksasa ini.

Ternyata teka-teki ini hampir tidak mungkin–jika pakai panjang kunci yang tepat yang dihasilkan dengan entropi yang cukup–untuk komputer super saat ini, apalagi manusia. Pada tahun 2010, sekelompok peneliti lakukan penelitian, dan mereka membutuhkan lebih dari 1.500 tahun saat komputasi (didistribusikan ke ratusan komputer) untuk memecahkan kunci RSA-768 bit–yang jauh di bawah kunci RSA 2048-bit standar yang digunakan hari ini.

ECC (Elliptic Curve Cryptography)

Selanjutnya dalam enkripsi asimetris adalah ECC. Dalam proses enkripsi ECC , kurva elips mewakili himpunan titik yang mencukupi persamaan matematika (y 2 = x 3 + ax + b).

Seperti RSA, ECC terhitung bekerja berdasarkan prinsip ireversibilitas. Dengan kata yang lebih sederhana, enteng untuk menghitungnya dalam satu arah tapi terlampau susah untuk membalikkannya dan sampai terhadap titik aslinya. Dalam ECC, angka yang melambangkan titik terhadap kurva dikalikan bersama angka lain dan beri tambahan titik lain terhadap kurva.

Contoh Kriptografi

Sebenarnya, dalam dunia sehari-hari ini sudah banyak sekali konsep kriptografi yang secara tidak langsung sudah digunakan dan bahkan tidak sadar digunakan setiap hari. 

  1. Otentikasi/Tanda Tangan Digital
  2. Time Stamping
  3. Uang Elektronik
  4. Komunikasi Jaringan yang Aman
  5. Remailer Anonim
  6. Enkripsi Disk

Penggunaan Kriptografi dalam Keamanan

Kriptografi berperan sangat penting dalam keamanan sistem informasi. Jika dibilang, salah satunya adalah bagaiamana untuk mengakses sebuah jaringan komputer. Biasanya, ada yang harus diverifikasi seperti memasukkan user dan juga password. User dan password ini termasuk kriptografi. Jadi, jika ada yang ingin membobol jaringan komputer tersebut, kumpulan data tentang user yang bisa mengakses tersebut akan dienkripsi sedangkan hacker tidak memiliki kunci tersebut.

NetData adalah perusahaan yang menyediakan layanan berbasis teknologi dengan pelayanan dan kualitas terbaik, jika tertarik dengan kami Anda bisa langsung menghubungi kami melalui link ini atau melalui form kontak kami disini.

Loading

Semua operasional PT. Network Data Sistem akan menggunakan domain nds.id per tanggal 8 Mei 2019. Semua informasi/promosi dalam bentuk apapun selain menggunakan domain nds.id bukan tanggung jawab PT. Network Data Sistem Tutup