Ketahui Lebih Dalam Fungsi dan Bagaimana Cara Kerja Network Load Balance

Network Load Balance

Network Load Balance – Teknologi jaringan sekarang memang sudah semakin canggih, contohnya saja adanya load balancing, load balancing adalah salah satu istilah yang memang tidak familiar didengar orang awam.

Sebelum membaca lebih lanjut, bagi kamu yang ingin mengetahui Netdata lebih lengkap, kamu bisa langsung menghubungi kami melalui link di bawah ini.

Konsultasi Via Whatsapp

Load balancing ini merupakan istilah yang digunakan oleh orang yang bekerja di bidang IT, developer, server dan juga programmer. Apa sih itu load balancing? Apa kegunaannya? Dan apa manfaatnya untuk situs website? Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Load Balance dan Fungsinya

Tahukah Anda bahwa sebuah website untuk dapat diakses jutaan orang dalam waktu yang bersamaan pasti membutuhkan sebuah sistem dan spesifikasi server yang tinggi. Apalagi sebuah server akan secara otomatis menerima secara serentah pengakses yang ada dengan berbagai permintaan yang berbeda-beda, misalnya adanya yang meminta streaming video ataupun lagu atau melakukan permintaan lainnya.

Dengan banyaknya permintaan dari pengakses ini maka server akan mendapatkan beban yang sangat berat sehingga terjadi kondisi downtime. Downtime ini merupakan kondisi dimana terjadinya kegagalan terhadap pengunjung website yang mengakibatkan kinerja server menurun hingga tidak bekerja sama sekali. Sehingga tidak heran jika server yang mengalami downtime ini maka website menjadi tidak dapat diakses oleh pengunjung. Maka dari itulah load balancing ini diciptakan yang mana dapat berfungsi untuk mengatur distribusi lalu lintas pada sebuah website.

Load balancing adalah sebuah proses pendistribusian lalu lintas serta beban pada suatu jaringan komputer ataupun internet. Load balancing ini biasanya digunakan untuk menurunkan beban kerja server sehingga dapat bekerja dengan lebih efisien dan efektif, mempercepat performa website serta menurunkan latensi pada website.

Pengaturan lalu lintas trafik jaringan, load balancing ini juga dapat mendeteksi kegagalan pada server, menyediakan pencadangan jika terjadi bencana, dan juga dapat memantau adanya website-website dengan konten yang berbahaya.

Cara kerja Network Load Balance

Sebenarnya cara kerja Network load balance ini cukup sederhana yakni mendistribusikan lalu lintas jaringan dari beberapa server untuk memastikan tidak ada satupun server yang menganggung beban yang berlebih. Sehingga proses permintaan bisa dapat dilakukan dengan cepat dan secara bersamaan.

Misalnya saja pada saat satu website e-commerce yang terdapat 1000 pengunjung yang membeli barang. Maka proses pembelian barang ini akan membutuhkan waktu untuk menyelesaikan hingga proses pembayarannya. Tentu dengan adanya banyak akses ini dalam satu waktu yang mana harus diatur dalam sebuah antrian yang lebih banyak maka prosesnya akan lebih cepat. 

Load balancing ini berbentuk aplikasi, yang mana bisa dipasang pada server, mesin virtual, atau juga cloud. Proses bekerjanya load balancing ini diawali dengan adanya permintaan dari pengguna kepada server. Kemudian load balancer akan menentukan server mana yang menerima dan memproses permintaan dari pengguna. Load balancer menggunakan metode atau algoritma yang berbeda-beda tergantung dari jenis load balancernya. Selain menentukan server mana yang dapat memproses permintaan pengunjung, load balancer juga memantau dan mengelola proses penyeimbangan hingga permintaan yang diterima oleh server.

Beberapa Macam Network Load Balance

Berikut ini adalah 2 jenis Network load balance berdasarkan tipenya:

Network Load Balance Berdasarkan Fungsinya

Ada 3 jenis Network load balance yang dibedakan berdasarkan fungsinya yakni Network Load Balancer atau Layer 4 Load balancer, Application Load Balancer atau Layer 7 Load Balancer, dan Global Center Load Balancer atau Multi-site Load Balancer.

Network Load Balancer (Layer 4 Load Balancer)

Network Load Balancer atau disebut Layer 4 Load Balancer memiliki peran dalam menyeimbangkan distribusi lalu lintas level 4 yang terdapat pada layer OSI yakni layer transport.

Pada layer ini tidak mempertimbangkan parameter apapun pada layer aplikasi. Yang mana tipe ini tidak hanya menyeimbangkan permintaan dari data pada sisi Network dan protokol lapisan transport misalnya ada pada alamat IP dan port TCP yang mengarahkan lalu lintas berdasarkan Network.

Application Load Balancer (Layer 7 Load Balancer)

Pada layer 7 load balancer ini adalah layer application atau bisa disebut lapisan aplikasi load balancer yang menyeimbangkan beban kerja di layer ke 7. Application load balancer ini mempertimbangkan parameter yang ada di layer aplikasi seperti Header HTTP, SSL dan juga lainnya sebelum dilakukan proses penyeimbangan.

Global Server Load Balancer (Multi-site Load Balancer)

Global Server Load Balancer adalah yang mana hasil pengembangan dari Network Load Balancer dan Application Load Balancer, sehingga sudah tidak bekerja lagi di layer transport dan layer application saja. Dimana global server load balancer ini bekerja untuk menyeimbangkan beban kerja secara keseluruhan.

Global Server Load Balancer ini bekerja berdasarkan DNS sekaligus berperan sebagai proxy DNS. Global Server Load Balancer juga memiliki proses pencadangan atau backup pada disetiap server apabila terjadi bencana.

Network Load Balance Berdasarkan Konfigurasinya

Adapun 3 tipe yang Network load balance berdasarkan konfigurasi antara lain load balancer, software load balancer, dan juga virtual load balancer. Berikut penjelasan lengkapnya:

Hardware Load Balance

Hardware load balancer ini merupakan jenis load balancer yang berbentuk perangkat keras yang bisa menyeimbangkan beban kerja server. Load balancer jenis hardware ini bisa melakukan beberapa konfigurasi, hardware load balancer yang dapat bekerja untuk mendistribusikan trafik jaringan. Namun kelemahan jenis hardware ini adalah harganya yang terbilang cukup mahal dan membutuhkan perawatan yang rutin.

Software Load Balance

Load balance tipe softwarea ini merupakan pengganti dari load balance hardware yang memiliki peran yang sama pentingnya dengan load balancer hardware. Selain itu load balancer ini merupakan proses penyeimbangan yang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan dari software load balance ini adalah gratis dan berbayar. Namun juga kelemahan dari software load balance ini tidak jarang terjadinya delay pada saat proses konfigurasi.

Virtual Load Balance

Virtual load balancer merupakan kombinasi antara kedua jenis hardware dan software load balance pada mesin virtual. Secara virtual, load balancer yang bisa menggunakan infrastruktur dari software load balance. Sehingga mesin virtual terdapat hardware load balancer yang dipasang software load balancer.

Load balancer tipe virtual ini memiliki tantangan tersendiri yang harus dipertimbangkan yakni memikirkan manajemen terpusat antara hardware, mesin virtual, dan software.

Ini Beberapa Metode Melakukan Load Balance

Load balancing yang mana terdapat beberapa metode atau algoritma yang mampu digunakan untuk mengatur trafik server, berikut adalah beberapa jenis algoritma load balancer:

Round Robin Algorithm

Round Robin Algorithm adapun salah satu metode yang digunakan pada algoritma load balancing. Metode ini akan mendistribusikan request yang dilakukan pengakses website ke pada semua server secara berurutan.

Weighted Round Robin Algorithm

Algoritma ini adalah hasil dari pengembangan algoritma Round Robin. Yang mana kegunaan algoritma load balancer ini dapat menyediakan beban kerja dengan cara spesifikasi server.

Least Connections Algorithm

Metode Least Connection ini dapat menjaga distribusi trafik yang merada pada semua server yang tersedia. Sehingga sebuah server ini memiliki beban koneksi yang besar, sehingga setiap permintaan atau request dari pengakses dapat didistribusikan ke server yang lebih luang.

Least Response Time Algorithm

Metode Least Response Time Algorithm ini membuat load balancer akan dapat mengarahkan ke server yang jumlah koneksi dan waktu respon yang paling sedikit. Sehingga pengakses bisa mengakses website dengan lebih cepat.

Least Bandwidth Algorithm

Metode least bandwidth algorithm mencari sebuah server dengan jumlah trafik paling sedikit. Sehingga terjadi permintaan akses data load balancer yang mendistribusikan ke server yang memiliki trafik paling sedikit.

IP Hash Algorithm

Metode IP hashj algorithm ini melakukan load balancing dengan memberikan alamat IP klien ke server. Alamat IP ini nantinya akan menentukan server yang akan mendapatkan request dari klien.

Resource-Based (Adaptive) Algorithm

Algoritma Resource-Based ini menggunakan perantara program atau semacam perangkat lunak yang diinstak kepada server. Perangkat lunak ini dapat melihat dan menentukan kondisi server dan ketersediaan sumber daya pada server itu sendiri.

Source IP Hash

Metode source IP hash ini menggunakan alamat IP. Metode ini akan menggabungkan alamat IP klien dan server yang menghasilkan kunci hash.

Kelebihan Menggunakan Load Balancing Untuk Website

Selain menjadikan beban trafik lebih tertata dan dibagi ke beberapa server, load balancing ini bisa memiliki kelebihan lainnya seperti misalnya:

Distribusi Traffic Lebih Fleksibel

Load balancer ini dapat bekerja dengan cara mengurangi beban pada server dan juga dapat memastikan request dan server agar berjalan lebih lancar. Dan juga load balancer ini dapat menambahkan dan menghapus server sesuai dengan instruksi. Sehingga cocok pada saat melakukan perawatan server tanpa perlu mengalami gangguan yang berarti.

Meningkatkan Performa Website

Dengan bertambahnya pengunjung website maka pasti akan terjadi peningkatan lalu lintas server. Apabila terjadi kepadatan server maka akan membuat kinerja server menjadi lambat. 

Apabila lalu lintas server ini sangat padat dan membludak sehingga tidak dapat dikelola dengan benar akan menghambat kinerja server. Load balancing ini memungkikan bahwa melakukan pemeliharaan server dari manapun. Sehingga dapat meningkatkan performa website yang digunakan.

Meminimalisir Kondisi Downtime

Apabila terjadi trafik yang besar memungkinkan server masuk kondisi downtime apabila tidak menggunakan load balancing pada server tersebut. Load balancer ini dapat bekerja untuk menyeimbangkan distribusi trafik sesuai dengan algoritma yang sudah diterapkan.

Meminimalisir Kegagalan

Dalam metode yang digunakan load balancing ini sudah termasuk dalam kategori yang canggih dalam pendistribusian beban trafik pada server. Sehingga dengan adanya penyeimbangan lalu lintas, permintaan dari pengunjung website akan dapat lebih optimal dan juga mampu meminimalisir kegagalan.

Traffic Website Membludak? Gunakan Load Balance dari NDS Untuk Mengatasinya

Adapun penjelasan mengenai load balance di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa point penting dalam penggunaannya seperti misalnya pendistribusian beban trafik kepada server lain secara merata, membuat server memiliki performa yang lebih cepat, serta meminimalisir kegagalam dalam memproses permintaan request dari pengunjung website. Bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar load balance Anda bisa menghubungi NetData di website resminya atau juga bisa menghubungi lewat live chat atau email di sini.

NetData adalah perusahaan yang menyediakan layanan berbasis teknologi dengan pelayanan dan kualitas terbaik, jika tertarik dengan kami Anda bisa langsung menghubungi kami melalui link ini atau melalui form kontak kami disini.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Semua operasional PT. Network Data Sistem akan menggunakan domain nds.id per tanggal 8 Mei 2019. Semua informasi/promosi dalam bentuk apapun selain menggunakan domain nds.id bukan tanggung jawab PT. Network Data Sistem Tutup