Cloud computing berasal dari kata “cloud” yang sejak 1990-an digunakan sebagai simbol internet dalam diagram jaringan, dan “computing” yang berarti proses komputasi. Jadi, cloud computing adalah proses komputasi yang dilakukan melalui jaringan internet. dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis cloud computing yang peruntukannya bisa berbeda-beda.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai berbagai jenis cloud computing? Anda bisa membacanya di sini!
Daftar Isi
Jenis Cloud Computing Dilihat dari Model Deployment
Jenis cloud computing jika dilihat dari model deploymentnya dibagi menjadi 4 bagian. Model deployment dalam cloud computing merujuk pada lokasi pembangunan dan pengoperasian layanan cloud. Masing-masing model memiliki karakteristik unik, keunggulan tersendiri, serta tantangan dalam aspek keamanan. Pemilihan model yang paling sesuai sangat bergantung pada kebutuhan operasional dan strategi IT dari masing-masing organisasi.
Berikut ini adalah empat jenis deployment model yang umum digunakan:
- Public Cloud
Public Cloud adalah layanan cloud yang terbuka untuk umum dan tersedia secara luas melalui internet. Setiap individu atau perusahaan dapat menggunakan layanan ini dengan mendaftar secara daring. Public cloud biasanya dioperasikan oleh penyedia layanan seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Google Cloud Platform (GCP), dan berbagai penyedia cloud lokal di Indonesia.
Penggunaan apa yang cocok untuk Public Cloud ini? Jawabannya bisa Anda temukan di sini: Public Cloud.
- Private Cloud
Private Cloud dirancang khusus untuk satu organisasi saja dan tidak dibagikan ke pihak lain. Infrastruktur cloud ini bisa dibangun secara mandiri oleh perusahaan, atau disediakan oleh pihak ketiga namun dengan konfigurasi yang hanya dikhususkan untuk organisasi tersebut.
Terdapat banyak keunggulan yang dimiliki oleh Private Cloud. Apa saja itu? Cari tahu jawabannya di sini: Private Cloud.
- Hybrid Cloud
Hybrid Cloud adalah kombinasi dari dua atau lebih model cloud, seperti private dan public cloud, yang saling terintegrasi dalam satu sistem. Dengan hybrid cloud, organisasi bisa menikmati manfaat ganda: keamanan dan privasi dari private cloud, serta fleksibilitas dan skalabilitas dari public cloud.
Kapan perusahaan harus menggunakan Hybrid Cloud? Dan apa alasannya? Cari tahu di sini: Hybrid Cloud.
- Community Cloud
Community Cloud ditujukan bagi sekelompok organisasi yang memiliki kebutuhan serupa, seperti standar keamanan, kebijakan regulasi, atau tujuan operasional yang sejalan. Infrastruktur ini dapat dibangun dan dikelola bersama oleh organisasi dalam komunitas tersebut, atau oleh penyedia layanan cloud yang melayani kebutuhan spesifik komunitas tersebut. Model ini memungkinkan kolaborasi dengan efisiensi biaya yang lebih baik dibanding private cloud penuh.
Seperti apa contoh dari Community Cloud? Baca di sini semua tentang jenis cloud computing ini: Community Cloud.
Karakteristik Cloud Computing
Cloud computing merupakan sebuah model layanan yang memungkinkan untuk dapat mengakses sumber daya komputasi melalui jaringan internet. Namun, untuk bisa disebut sebagai cloud computing, layanan tersebut harus memenuhi beberapa karakteristik berikut:
On-demand Self Service
Pengguna dapat secara mandiri memilih, mengelola, dan mengatur layanan cloud tanpa bantuan penyedia layanan. Hal ini dimungkinkan lewat antarmuka yang mudah digunakan, otomatisasi proses, dan penyediaan sumber daya yang cepat. Pengguna memiliki kontrol penuh, termasuk memantau dan menghentikan layanan sesuai kebutuhan.
Broad Network Access
Layanan cloud bisa diakses dari mana saja melalui internet dan berbagai perangkat seperti laptop, ponsel, atau tablet. Sistem ini dirancang agar kompatibel dengan berbagai platform tanpa perlu instalasi khusus, cukup lewat browser web menggunakan protokol standar seperti HTTP/HTTPS.
Resource Pooling
Penyedia layanan menggabungkan sumber daya komputasi dalam satu pusat data untuk digunakan bersama secara efisien. Sumber daya dipisahkan secara logis antar pengguna dan dikelola secara terpusat, sehingga skalabilitas dan alokasi kapasitas dapat disesuaikan secara optimal sesuai permintaan.
Rapid Elasticity
Layanan cloud dapat menyesuaikan kapasitas secara otomatis berdasarkan kebutuhan pengguna. Sumber daya bisa ditambah atau dikurangi secara instan untuk menyesuaikan beban kerja, tanpa intervensi manual. Hal ini memberikan fleksibilitas tinggi serta efisiensi biaya karena pengguna hanya membayar sesuai penggunaan.
Measured Service
Penggunaan sumber daya cloud dipantau dan diukur secara otomatis dan real-time. Pengguna bisa melihat laporan penggunaan melalui dashboard, membantu mengontrol biaya dan efisiensi. Data ini juga bisa digunakan untuk audit, kepatuhan, dan perencanaan kapasitas ke depan.
Kesimpulan
Jenis cloud computing dibagi menjadi 4 berdasarkan deployment modelnya, yaitu public, private, community, dan hybrid cloud. Semuanya memiliki keunggulan serta peruntukannya sendiri-sendiri. Maka dari itu, sebelum Anda mulai menerapkan sistem cloud computing untuk pekerjaan atau perusahaan Anda, ketahui semuanya terlebih dahulu secara rinci!