Cloud computing menyediakan akses on-demand terhadap berbagai sumber daya IT seperti daya komputasi, penyimpanan, dan database melalui internet dengan sistem pay-as-you-go. Daripada berinvestasi besar dalam infrastruktur fisik seperti server dan pusat data, pengguna bisa memanfaatkan layanan cloud sesuai kebutuhan dari penyedia layanan. Teknologi yang satu ini ternyata sudah dikenal sejak lama, dan sejarah cloud computing pertama ada pada tahun 1950-an!
Dari tahun ke tahun, sampai sekarang ini tentu saja teknologi komputasi awan ini semakin berkembang dan berguna untuk berbagai sektor kehidupan.
Daftar Isi
Sejarah Cloud Computing Tahun 1950-an
Mari membahas sejarah cloud computing pada awal tahun 1950 terlebih dahulu. Pada era 1950-an, cikal bakal konsep cloud computing mulai terbentuk. Saat itu, komputer mainframe sudah digunakan secara luas di institusi pendidikan dan dunia bisnis. Akses ke sistem ini dilakukan melalui perangkat sederhana bernama terminal statis, yang hanya berfungsi untuk mengirim dan menerima data tanpa memiliki kemampuan pemrosesan mandiri.
Untuk memaksimalkan efisiensi dari mainframe yang biayanya sangat tinggi, dikembangkanlah sistem berbagi waktu atau time-sharing, yang memungkinkan beberapa pengguna mengakses sumber daya CPU secara bergantian.
Inovasi ini mampu mengurangi waktu idle pada mainframe dan meningkatkan pengembalian investasi perangkat tersebut. Hingga pertengahan 1970-an, metode ini dikenal sebagai Remote Job Entry (RJE) dan erat kaitannya dengan sistem mainframe dari IBM dan DEC.
Perkembangan Cloud Computing Tahun 60-an
Pada dekade 1960-an, seorang ilmuwan komputer bernama John McCarthy memprediksi bahwa suatu hari perhitungan komputasi akan tersedia layaknya layanan publik, seperti listrik. Pandangan ini diperkuat dalam buku The Challenge of the Computer Utility karya Douglas Parkhill, yang membandingkan perkembangan industri listrik dengan model penyediaan layanan cloud computing untuk masyarakat dan pemerintah.
Selain itu, ilmuwan Herb Grosch menyatakan bahwa seluruh dunia di masa depan akan menjalankan terminal sederhana yang terhubung ke sejumlah kecil pusat data raksasa.
Gagasan-gagasan inilah yang menjadi fondasi awal model komputasi awan modern. Seiring perkembangan, berbagai perusahaan seperti GE GEISCO, anak perusahaan IBM, Tymshare, CSS National, Data Dial, hingga Bolt, Beranek and Newman mulai menyediakan layanan komputasi mereka sendiri untuk berbagai kalangan dan organisasi.
Era 90an dan Aplikasi Salesforce
Meski kini cloud computing sudah umum digunakan, perkembangan awalnya tergolong lambat. Baru pada 1999 dunia teknologi menyaksikan terobosan besar ketika Salesforce meluncurkan layanan komersial pertamanya. Platform ini merevolusi operasional bisnis dengan menawarkan dua keunggulan utama:
- Penyimpanan data terpusat dengan kapasitas hampir tak terbatas
- Akses multi-perangkat yang memungkinkan kolaborasi global
Inovasi Salesforce membebaskan para profesional dari rutinitas maintenance IT seperti backup data dan update keamanan, sehingga mereka bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis inti. Layanan inilah yang menjadi cikal bakal transformasi digital di berbagai sektor industri.
Pada era ini, ada fakta menarik. Butuh waktu hampir dua dekase sebelum cloud computing benar-benar diadopsi secara massal, menunjukkan bagaimana teknologi revolusioner membutuhkan waktu untuk diterima sepenuhnya.
Tahun 2000an Hingga Sekarang
Dan sejarah cloud computing yang menarik adalah di era tahun 2000-an. Tahun 2002 menjadi titik balik ketika Amazon menemukan solusi cerdas untuk masalah efisiensi server. Perusahaan ini memanfaatkan kelebihan kapasitas komputernya dengan membangun infrastruktur cloud, yang kemudian berkembang menjadi Amazon Web Services (AWS) pada 2006. Platform perintis ini menawarkan:
- Penyimpanan cloud fleksibel
- Layanan komputasi virtual (EC2)
- Kecerdasan buatan melalui Amazon Mechanical Turk
Revolusionernya, platform cloud computing dari Amazon ini memungkinkan bisnis menyewa sumber daya komputasi virtual tanpa investasi hardware fisik, mengubah paradigma infrastruktur IT selamanya.
Di tahun yang sama, Google menghadirkan terobosan berbeda dengan meluncurkan Google Docs, yang merupakan hasil integrasi Writely dan Google Spreadsheets. Platform ini memungkinkan:
- Pembuatan dan penyuntingan dokumen online
- Kompatibilitas dengan format Microsoft Office
- Kolaborasi real-time melalui teknologi AJAX
Dua inovasi ini tidak hanya mengubah cara bisnis mengelola IT, tetapi juga membentuk standar baru produktivitas digital yang kita kenal sekarang.
Kesimpulan
Ternyata sejarah cloud computing memang panjang, dan konsepnya pun sudah ada sejak tahun 1950-an. Sampai sekarang ini, percayalah bahwa teknologi dari cloud computing akan berkembang dari masa ke masa mengingat banyaknya peluang, metode, dan juga pemikiran baru terkait cloud computing.