Semua operasional PT. Network Data Sistem akan menggunakan domain nds.id per tanggal 8 Mei 2019. Semua informasi/promosi dalam bentuk apapun selain menggunakan domain nds.id bukan tanggung jawab PT. Network Data Sistem Tutup

Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak dan Rinciannya

otomatisasi pengujian perangkat lunak

Otomatisasi pengujian perangkat lunak adalah metode uji software yang memanfaatkan tool atau software khusus untuk mengeksekusi skrip secara otomatis. Skrip ini digunakan untuk menjalankan pengujian berulang, menggantikan pekerjaan manual yang sebelumnya dilakukan oleh tester untuk mengevaluasi kualitas produk digital.

Dalam banyak proyek modern, pendekatan otomatisasi telah diterapkan sejak tahap awal pengembangan hingga rilis akhir. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses pengujian, meningkatkan akurasi hasil, dan meminimalisir risiko kesalahan akibat intervensi manusia.

Masih banyak yang belum mengerti mengenai otomatisasi pengujian software ini. Cari tahu lebih lengkap di sini!

Sejarah Pengujian Perangkat Lunak

Sebelum adanya otomatisasi pengujian perangkat lunak, tentu saja pengujian ini dilakukan secara manual saat pengembangan perangkat lunak yang tepatnya dimulai setelah Perang Dunia II. Komputer ilmuwan Tom Kilburn dikenal sebagai pencipta perangkat lunak pertama yang berhasil dijalankan pada 21 Juni 1948 di Universitas Manchester, Inggris. Program tersebut melakukan perhitungan matematika sederhana dengan menggunakan instruksi kode mesin.

Pada masa itu, debugging menjadi pendekatan utama dalam menguji perangkat lunak, dan tetap menjadi metode dominan hingga dekade 1960-an. Memasuki era 1980-an, pendekatan terhadap pengujian mulai berubah. Tim pengembang mulai mengevaluasi perangkat lunak bukan hanya untuk mengidentifikasi bug, tetapi juga untuk melihat bagaimana aplikasi berfungsi di lingkungan nyata.

Perubahan pandangan ini menjadi landasan bagi munculnya pendekatan pengujian perangkat lunak yang lebih menyeluruh, yang melibatkan aspek jaminan kualitas sebagai bagian penting dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara keseluruhan.

Pelaksanaan Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak

Proses pengujian perangkat lunak secara umum mencakup beberapa tahapan utama: mulai dari merancang lingkungan uji, menyusun skenario, menulis skrip otomatis, hingga menganalisis hasil dan mendokumentasikan bug yang ditemukan. Dalam proyek-proyek kecil, metode manual mungkin masih relevan. Namun, pada sistem berskala besar, otomatisasi menjadi krusial untuk efisiensi dan ketepatan waktu.

Otomatisasi memungkinkan pengujian dijalankan secara menyeluruh dan konsisten, baik pada level antarmuka pengguna, API, maupun sistem secara keseluruhan. Dengan pendekatan ini, tim pengembang dapat mengidentifikasi masalah lebih awal dan beradaptasi cepat terhadap perubahan, termasuk saat menerapkan teknologi baru seperti komputasi awan.

Terdapat berbagai fitur penting dalam pelaksanaan otomatisasi pengujian perangkat lunak, antara lain:

  • Pengujian yang Berkelanjutan
    Setiap versi perangkat lunak langsung diuji setelah dikompilasi. Integrasi alat otomatisasi dengan pipeline DevOps memungkinkan simulasi skenario dunia nyata sejak tahap awal, meminimalkan risiko cacat saat produk diluncurkan.
  • Konfigurasi Manajemen
    Tim memiliki akses ke sumber daya pengujian seperti kode, dokumen teknis, skrip uji, dan hasil uji melalui satu sistem yang terdokumentasi dan aman. Hal ini memperkuat akuntabilitas dan mempermudah audit.
  • Virtualisasi Layanan
    Untuk mendukung pengujian lebih awal sebelum semua komponen tersedia, layanan virtual disiapkan guna meniru perilaku sistem eksternal. Ini membantu tim menjalankan pengujian tanpa hambatan ketergantungan fisik.
  • Pencarian Bug/Cacat pada Software
    Alat otomatisasi mendeteksi dan merekam cacat dengan cepat, menyajikan data tentang skala, penyebab, dan dampaknya. Proses ini mempercepat penanganan isu serta mendukung peningkatan kualitas secara berkelanjutan.
  • Pelaporan dan Metrik
    Dashboard pelaporan menyajikan data visual tentang progres pengujian, stabilitas sistem, dan efektivitas tiap build. Hal ini membantu tim lintas fungsi untuk mengambil keputusan berbasis data secara cepat dan terarah.

Manfaat Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak

Melaksanakan otomatisasi pengujian perangkat lunak tentu saja ada alasannya, yaitu manfaatnya yang sangat banyak. Terdapat berbagai manfaatnya yang perlu untuk Anda ketahui:

  • Efisiensi Biaya dalam Jangka Panjang
    Meskipun penerapan awal seperti pembelian alat dan pembuatan skrip uji memerlukan investasi yang signifikan, biaya operasional selanjutnya cenderung lebih rendah. Untuk proyek dengan rilis berkala atau berkelanjutan, otomatisasi dapat memangkas pengeluaran dibandingkan pengujian manual berulang.
  • Peningkatan Kecepatan Pengujian
    Tes otomatis dapat dijalankan berkali-kali dalam waktu singkat tanpa keterlibatan langsung dari manusia. Ini membantu mempercepat proses validasi fitur dan memungkinkan pengujian menyeluruh dilakukan lebih sering dalam waktu yang lebih efisien.
  • Umpan Balik Instan untuk Developer
    Dalam lingkungan pengembangan modern seperti CI/CD, kecepatan respons sangat penting. Automation testing memungkinkan pengujian dilakukan segera setelah kode diperbarui, memberikan hasil cepat yang membantu tim mendeteksi dan memperbaiki masalah sebelum berkembang lebih jauh.
  • Simulasi Beban dan Kinerja yang Realistis
    Otomatisasi pengujian perangkat lunak memungkinkan replikasi interaksi dari ribuan pengguna dalam waktu bersamaan, sesuatu yang sulit dicapai secara manual. Kemampuan ini sangat penting untuk memastikan performa aplikasi tetap stabil saat digunakan dalam skala besar atau di saat traffic tinggi.

Tools Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak Terkenal

Dalam melaksanakan otomatisasi pengujian perangkat lunak, ternyata ada banyak alat atau tools yang bisa dicoba. Berikut ini adalah beberapa tools otomatisasi pengujian perangkat lunak terbaik yang banyak digunakan:

  • Selenium
    Selenium merupakan tools pengujian otomatis berbasis web yang sangat dikenal dalam pengujian regresi. Fitur seperti record and playback memungkinkan pengguna menjalankan ulang skenario pengujian dengan mudah. Selenium mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan Ruby, dan dapat diintegrasikan dengan framework seperti TestNG dan JUnit.
  • QTP (Quick Test Professional)
    Dikenal juga sebagai Micro Focus UFT, alat ini dirancang untuk mengotomatisasi pengujian aplikasi desktop maupun web. Menggunakan VBScript sebagai bahasa utamanya, QTP unggul dalam melakukan pengujian fungsional dan regresi dengan antarmuka pengguna yang intuitif.
  • Sikuli
    Sikuli bekerja dengan pendekatan visual berbasis tangkapan layar. Alat ini sangat cocok untuk mengotomatisasi pengujian antarmuka pengguna (GUI), karena dapat mengenali elemen pada layar melalui pencocokan gambar, bukan melalui kode DOM.
  • Appium
    Appium adalah framework otomatisasi sumber terbuka yang memungkinkan pengujian lintas platform untuk aplikasi mobile. Dengan dukungan untuk iOS, Android, dan Windows, Appium menawarkan fleksibilitas tinggi dan dapat digunakan tanpa harus memodifikasi aplikasi yang diuji.
  • JMeter
    JMeter adalah alat berbasis Java dari Apache yang digunakan untuk pengujian performa dan beban (load testing). Meskipun awalnya dirancang untuk menguji aplikasi web, kini JMeter telah diperluas untuk menguji berbagai layanan dan API, termasuk aplikasi berbasis database dan FTP.

Kesimpulan

Dengan menerapkan otomatisasi pengujian perangkat lunak, organisasi tidak hanya mempercepat siklus pengembangan, tetapi juga meningkatkan akurasi, mengurangi beban tim QA, dan menciptakan landasan yang kokoh untuk penerapan perangkat lunak berkualitas tinggi.

Loading