Mengenal Komponen Cloud Computing yang Penting Diketahui

komponen cloud computing

Membangun sebuah sistem penyimpanan dengan basis cloud tentu saja memiliki kesamaan seperti membangun sebuah rumah. Terdapat berbagai komponen cloud computing yang perlu untuk dipersiapkan dan juga disusun secara berkesinambungan. Tanpa adanya cloud computing, penyimpanan berbasis cloud tentu tidak akan ada.

Sebenarnya, apa saja komponen pada cloud computing tersebut? Mari bahas di sini beserta berbagai hal termasuk fungsi pada setiap komponen tersebut.

Komponen Hardware Cloud Computing

Perangkat keras adalah fondasi fisik dari sistem cloud. Komponen ini bertugas menyimpan berbagai fungsi dan kode sistem. Biasanya terdiri dari server, router, switch, firewall, serta perangkat cadangan. Agar performanya tetap optimal, perangkat ini harus dirawat secara rutin.

Komponen Cloud Computing untuk Jaringan

Komponen jaringan menghubungkan semua perangkat dalam sistem cloud dan memungkinkan pertukaran data. Contohnya termasuk modem, hub, NIC, bridge, dan repeater. Bandwidth yang besar akan membuat koneksi cloud lebih stabil dan cepat.

Untuk komponen jaringan ini, ada banyak sekali, mari bahas satu persatu.

Modem

Perangkat pengubah sinyal digital-analog untuk koneksi internet via jaringan telepon/kabel.

Firewall

Sistem keamanan yang memfilter lalu lintas jaringan berdasarkan aturan tertentu, bisa berupa perangkat fisik atau software.

Hub

Fungsi dari hub di sini adalah untuk menyalurkan sinyal ke semua port (jaringan kecil). Jika jaringannya besar, biasanya akan menggunakan switch yang bisa mengarahkan sinyal ke port spesifik (lebih efisien).

Access Point

Penyambung perangkat nirkabel (WiFi) ke jaringan kabel, bisa terpisah atau terintegrasi dengan router.

Kabel Jaringan

Untuk kabel jaringan, menggunakan UTP/STP dengan konektor RJ-45. Penggunaannya memang sudah dirancang untuk mengurangi interferensi sinyal.

Protokol

Aturan komunikasi seperti TCP/IP, HTTP, FTP yang memastikan kompatibilitas antar perangkat.

IP Address

IP address adalah alamat unik untuk setiap perangkat di jaringan agar bisa saling berkomunikasi. Terdiri dari empat angka (misalnya 192.168.1.1), IP ini bisa bersifat dinamis (diberikan otomatis oleh DHCP) atau statis (diatur manual dan tetap).

DHCP

DHCP adalah protokol yang secara otomatis memberikan IP address ke perangkat yang baru terhubung ke jaringan, sehingga tidak perlu disetting manual.

DNS

DNS mengubah nama domain seperti google.com menjadi alamat IP, sehingga kita bisa mengakses situs dengan mudah tanpa mengingat angka IP.

Komponen Server Server

Komponen cloud computing selanjutnya adalah server. Server berperan sebagai pusat kontrol dan layanan dalam sistem cloud. Server ini biasanya punya spesifikasi tinggi dengan prosesor scalable dan RAM besar. Perawatan rutin juga penting agar sistem berjalan lancar dan bebas error.

Komponen Virtualisasi

Selanjutnya adalah komponen virtualisasi. Virtualisasi memungkinkan beberapa sistem berjalan bersamaan di satu perangkat. Salah satu alat virtualisasi adalah hypervisor, yang mengatur sistem operasi agar bisa digunakan secara bergantian tanpa saling mengganggu. Teknologi ini membuat cloud lebih efisien dan fleksibel.

Storage dan Format Penyimpanannya

Komponen cloud computing yang terakhir tentu saja adalah tentang bagaimana penyimpanannya. Pemilihan format penyimpanan yang tepat merupakan faktor krusial dalam menentukan performa sistem dan efisiensi resource di lingkungan cloud. Berikut tiga pendekatan utama yang tersedia:

Object Storage

Object storage hadir sebagai solusi penyimpanan modern dengan pendekatan berbasis objek. Setiap data disimpan sebagai entitas mandiri yang dilengkapi metadata dan identifier unik, memungkinkan skalabilitas hampir tanpa batas. Format ini sangat ideal untuk menangani data tidak terstruktur dalam volume besar seperti konten multimedia, backup, dan arsip digital.

Block Storage

Untuk kebutuhan yang menuntut performa tinggi, block storage menawarkan solusi optimal. Dengan membagi data menjadi blok-blok terpisah, sistem ini memberikan kontrol granular terhadap penyimpanan. Database kritikal, sistem ERP, dan aplikasi enterprise sering memanfaatkan block storage karena kemampuannya menyediakan akses berkecepatan tinggi dengan latensi minimal.

File Storage

Sementara itu, file storage tetap relevan dengan pendekatan hierarkis tradisional. Format ini mempertahankan struktur folder dan file yang familiar, menjadikannya pilihan tepat untuk kebutuhan kolaborasi tim, shared documents, atau sistem yang memerlukan organisasi data terstruktur.

Pemilihan format penyimpanan yang tepat harus mempertimbangkan beberapa faktor kunci: jenis data yang ditangani, pola akses, kebutuhan skalabilitas, serta persyaratan performa.

Loading

Semua operasional PT. Network Data Sistem akan menggunakan domain nds.id per tanggal 8 Mei 2019. Semua informasi/promosi dalam bentuk apapun selain menggunakan domain nds.id bukan tanggung jawab PT. Network Data Sistem Tutup