Artificial Intelligence atau AI sekarang ini sudah memasuki babak baru, yaitu untuk kebutuhan bisnis. Dengan memahami AI yang dapat membantu dalam bidang bisnis ini, tentu saja akan sangat menguntungkan dari segi manapun itu. Salah satu penerapannya yang sekarang ini sudah mulai masif adalah AI as a Service atau AIaaS.
AI sebagai layanan atau AI as a Service mungkin memang masih banyak yang belum tahu, dan masih bingung bagaimana penerapannya, khususnya di Indonesia yang memang masih minim juga terkait penerapan teknologi pintar ini. Mari cari tahu di sini dari penjelasan, dan juga penerapannya untuk bisnis.
Daftar Isi
Mengenal AI atau sebagai Layanan AI As A Service
Artificial Intelligence as a Service (AIaaS) adalah layanan berbasis cloud yang memungkinkan organisasi mengakses kecerdasan buatan atau AI melalui penawaran pihak ketiga. Dengan demikian, mereka dapat bereksperimen dengan AI untuk berbagai keperluan tanpa perlu investasi awal yang besar dan dengan risiko yang lebih rendah.
Banyak organisasi merasa bahwa waktu dan biaya yang diperlukan untuk memulai platform AI kustom terlalu tinggi. Namun, platform AIaaS memungkinkan mereka untuk bekerja dengan AI tanpa harus menghadapi investasi besar tersebut.
AIaaS menyediakan platform siap pakai yang mudah disiapkan, sehingga memudahkan untuk menguji berbagai platform cloud publik, layanan, dan algoritma Machine Learning (ML).
Manfaat Menggunakan AI As A Service
Siapapun atau perusahaan yang ada di dalam bidang bisnis sangat bisa untuk menerapkan AI as a service ini. dengan biaya yang terjangkau menggunakan model pengiriman AIaaS tanpa perlu mengembangkan atau memelihara satu proyek AI pun.
Platform AIaaS memungkinkan perusahaan bisnis membangun layanan AI yang disesuaikan, fleksibel, dapat diskalakan, dan mudah digunakan.
Adapun manfaat tambahan dari menggunakan AI as a Service ini adalah sebagai berikut:
- Penerapan Cepat: AIaaS adalah salah satu cara tercepat untuk memperkenalkan AI ke dalam organisasi. Pemasangan dan pengaturannya mudah dilakukan. Mengingat banyaknya kasus penggunaan AI, tidak selalu memungkinkan bagi organisasi untuk mengembangkan dan memelihara alat AI untuk setiap kasus tersebut.
Opsi yang dapat disesuaikan sangat berguna, karena organisasi dapat dengan cepat mengimplementasikan layanan AI dan menyesuaikannya dengan kebutuhan serta batasan bisnis mereka.
- Kemampuan Tanpa Keterampilan Pemrograman: AI as aa Service dapat digunakan meskipun perusahaan tidak memiliki pengembang atau programmer AI internal. Yang diperlukan hanyalah infrastruktur tanpa kode di dalam perusahaan, karena umumnya, tidak dibutuhkan keterampilan teknis atau pemrograman selama proses pengaturan.
- Penghematan Biaya: Penghematan biaya adalah faktor utama yang mendorong pertumbuhan AIaaS di industri TI. AIaaS memberikan keuntungan biaya bagi perusahaan karena mereka hanya membayar berdasarkan penggunaan dan fungsi AI, tanpa perlu melakukan investasi awal yang besar.
- Transparansi Harga: Selain mengurangi pekerjaan yang tidak memberikan nilai tambah, AIaaS juga menawarkan akses ke AI dengan tingkat transparansi tinggi mengenai biaya layanan. Karena sebagian besar struktur harga AIaaS berbasis konsumsi, bisnis hanya membayar untuk teknologi AI yang mereka gunakan.
- Skalabilitas: AIaaS sangat cocok untuk perusahaan yang ingin melakukan skala. Ini ideal untuk tugas-tugas yang tidak memberikan nilai signifikan namun membutuhkan penilaian kognitif tertentu. Karena AI as a Service menggunakan otomatisasi industri untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana tanpa memerlukan intervensi manusia, anggota tim dapat lebih fokus pada tugas lainnya.
Tantangan Penggunaan AIAAS
Walaupun memang AI as a Service memiliki banyak sekali keuntungan, bukan hal yang tidak mungkin bahwasannya di dalam penerapannya masih ada tantangan yang harus Anda hadapi. Mungkin inilah yang menjadi perhatian lebih bagi bisnis yang ingin menerapkannya. Beberapa tantangan tersebut di antaranya:
- Harga: Meskipun AI as a Service menawarkan banyak manfaat, biaya penggunaannya dapat menjadi beban besar bagi banyak organisasi, terutama karena biaya penggunaan dan pemeliharaan yang terus berkembang seiring waktu. Oleh karena itu, organisasi perlu mengevaluasi tujuan jangka panjang mereka agar AIaaS sesuai dengan anggaran dan sasaran keseluruhan mereka.
- Transparansi: Kebanyakan platform AIaaS memberikan akses ke layanan mereka, tetapi seringkali kurang memberikan transparansi tentang cara kerja internal mereka. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi organisasi yang membutuhkan wawasan lebih dalam mengenai proses yang terlibat.
- Keamanan: Keamanan data merupakan salah satu masalah utama dalam menggunakan AIaaS, karena perusahaan harus berbagi data dengan vendor eksternal. Meskipun demikian, teknik perlindungan privasi seperti masking data dirancang untuk melindungi data organisasi dan menjaga kerahasiaannya.
- Tata Kelola Data: Dalam industri yang sangat diatur, bisnis harus sangat ketat dalam menetapkan batasan penyimpanan data di cloud. Misalnya, perusahaan di sektor perbankan dan kesehatan mungkin menghadapi kesulitan dalam menggunakan AI as a Service karena adanya pembatasan terkait cara penyimpanan, pembagian, dan penggunaan data dalam platform AIaaS.
- Tergantung pada Vendor: Ketergantungan pada satu penyedia AIaaS bisa menjadi masalah jika penyedia tersebut tidak lagi memenuhi kebutuhan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh berbagai gaya respons dari penyedia AI yang berbeda dan perjanjian vendor lock-in. Proses peralihan juga bisa memakan waktu karena tim harus mempelajari sistem baru dari awal.
Walaupun semua tantangan ini ada dan selalu menjadi pertimbangan orang untuk penerapannya, sebagian besar bisnis sudah sangat memahami resiko ini dan menerimanya secara siap.
Jenis AI As A Service
Ketika Anda mencari platform penyedia AIaaS, mereka akan menawarkan berbagai jenis pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Variasi ini memungkinkan organisasi untuk mengevaluasi fitur dan harga untuk menemukan yang paling cocok.
Adapun untuk jenis AI as a Service yang paling umum ditawarkan adalah sebagai berikut:
- Bot: Bot dan chatbot banyak digunakan di berbagai industri. Mereka menggunakan NLP untuk meniru percakapan manusia dan sering digunakan dalam layanan pelanggan untuk menjawab pertanyaan umum. Ini membantu perusahaan menghemat waktu dan sumber daya dengan memberikan respons 24/7, memungkinkan karyawan fokus pada tugas yang lebih rumit. Menurut studi dari penyedia AI Tidio, 82% pelanggan lebih suka menggunakan chatbot layanan pelanggan daripada menunggu respons dari agen manusia.
- Machine Learning: Bisnis menggunakan ML untuk menganalisis data, mengidentifikasi tren, membuat prediksi, dan belajar dari data. Teknik pemrosesan data ini dirancang untuk berjalan dengan sedikit atau tanpa intervensi manusia, memungkinkan bisnis memanfaatkan AIaaS tanpa keahlian teknis khusus. ML tersedia dalam berbagai opsi, mulai dari model yang sudah dilatih hingga model yang dirancang untuk kasus penggunaan tertentu.
- Application Programming Interfaces (API): API adalah jembatan perangkat lunak yang memungkinkan komunikasi antar aplikasi. Contohnya adalah situs web pemesanan penerbangan pihak ketiga seperti Expedia yang menggunakan data dari beberapa database maskapai untuk menampilkan penawaran di satu tempat. API juga digunakan dalam aplikasi visi mesin, AI percakapan, dan NLP untuk deteksi urgensi dan analisis sentimen.
- Data Labeling: Pelabelan data adalah proses memberi anotasi pada data besar agar terstruktur dengan baik. Ini digunakan untuk memastikan kualitas data, mengkategorikan data berdasarkan ukuran, dan membuat AI. Pelabelan dilakukan menggunakan pembelajaran mesin dengan manusia di loop, yang memungkinkan interaksi antara manusia dan mesin secara berkelanjutan untuk memudahkan evaluasi data oleh AI di masa depan.
- IoT (Internet of Things): Proses AI tertanam dalam teknologi IoT, yang dikenal sebagai AIoT. Tujuannya adalah untuk menciptakan operasi IoT yang lebih efisien, meningkatkan interaksi manusia-mesin, serta manajemen dan analisis data. Di perangkat AIoT, AI tertanam dalam komponen perangkat keras yang terhubung melalui jaringan IoT.
Perangkat ini mengumpulkan dan menghasilkan data, sementara AI menganalisisnya untuk memberikan wawasan yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Contoh Vendor Penyedia AI Sebagai Layanan
Karena memang pada dasarnya banyak vendor yang menjadi penyedia AI sebagai layanan, Anda harus memilih mana yang sekiranya cocok dengan kebutuhan bisnis Anda. Adapun vendor AI as a Service terkenal dan paling umum dipilih perusahaan adalah sebagai berikut:
- Amazon Web Services (AWS): Menyediakan layanan cloud seperti SageMaker untuk ML, Rekognition untuk deteksi objek, dan Lex untuk chatbots.
- Anolytics: Menawarkan layanan anotasi data untuk model ML dan AI.
- Google Cloud AI: Termasuk alat seperti Tensor Processing Unit, DocAI untuk pemrosesan dokumen, Natural Language AI untuk analisis teks, dan Vision AI untuk aplikasi computer vision.
- IBM Watson: Menyediakan aplikasi siap pakai seperti Watsonx Assistant untuk asisten virtual dan Watson Natural Language Understanding untuk analisis teks.
- LivePerson: Menggunakan Conversational Cloud untuk mengintegrasikan sistem suara, email, dan pesan dalam interaksi pelanggan.
- Microsoft Azure AI: Menawarkan alat AI untuk data scientist, termasuk Azure Language Understanding dan layanan seperti AI Bot, Custom Vision, dan Video Indexer.
- OpenAI: Menyediakan model AI seperti ChatGPT dan DALL-E yang bisa diintegrasikan dalam aplikasi perusahaan.
- SAS: Menawarkan analitik berbasis AI untuk big data, NLP, dan visual data mining.
- ServiceNow: Menyediakan solusi IT seperti Now AIOps untuk operasional dan Now Vault untuk keamanan digital.
Kesimpulan
Sudah banyak yang mengadopsi AI as a Service karena menawarkan banyak manfaat dan merupakan industri yang berkembang pesat. Meskipun ada potensi hambatan dalam pengembangannya, AIaaS diprediksi akan sama pentingnya dengan produk as-a-service lainnya.