Semua operasional PT. Network Data Sistem akan menggunakan domain nds.id per tanggal 8 Mei 2019. Semua informasi/promosi dalam bentuk apapun selain menggunakan domain nds.id bukan tanggung jawab PT. Network Data Sistem Tutup

Memahami Otomatisasi Laboratorium Total dan Rinciannya

otomatisasi laboratorium

Otomatisasi laboratorium total atau Total Laboratory Automation (TLA) merupakan solusi otomasi menyeluruh yang dirancang untuk menangani proses pemeriksaan laboratorium yang bersifat berulang secara efisien. Dengan bantuan sistem robotik, TLA menggantikan peran manusia dalam tahap awal seperti persiapan dan pemindahan spesimen.

Teknologi ini memungkinkan integrasi berbagai instrumen analitik ke dalam satu alur kerja terpusat, yang hanya memerlukan sedikit intervensi operator. Selain meningkatkan efisiensi operasional, TLA juga mampu menekan biaya pengujian laboratorium secara signifikan melalui konsolidasi dan optimalisasi sumber daya.

Manfaat Otomatisasi Laboratorium Total

Dengan menerapkan otomatisasi laboratorium total, membawa berbagai keuntungan signifikan, mulai dari minimnya kesalahan manusia dalam penanganan sampel hingga peningkatan kontrol proses secara keseluruhan. Salah satu dampak paling nyata adalah percepatan waktu pemrosesan   dari pengumpulan spesimen hingga pelaporan hasil yang dikenal sebagai turnaround time (TAT).

Dengan semakin ketatnya regulasi dan tekanan efisiensi dalam sistem pembiayaan layanan medis, banyak laboratorium klinis kini mempertimbangkan adopsi otomatisasi laboratorium total sebagai strategi untuk menekan biaya operasional secara berkelanjutan.

Secara global, banyak laboratorium telah beralih ke sistem otomatis penuh berdasarkan bukti bahwa TLA bukan hanya meningkatkan efisiensi biaya, tetapi juga memperbaiki kualitas layanan, keakuratan hasil, dan responsivitas terhadap kebutuhan klinis yang terus berkembang. Pemeriksaan hematologi dan kimia klinis kini sebagian besar dapat dilakukan secara otomatis.

Adapun laboratorium yang mengadopsi TLA adalah untuk:

  • Beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan permintaan layanan
  • Meningkatkan efisiensi proses melalui alur kerja yang lebih ramping
  • Mengoptimalkan workflow dengan teknologi canggih
  • Meningkatkan produktivitas tanpa membebani biaya operasional secara berlebihan

Hubungan Pengujian dengan Otomatisasi Laboratorium

Proses pengujian laboratorium kini telah bertransformasi menjadi sistem berbasis instrumen dengan volume tinggi, menjadikan laboratorium klinis sebagai pusat produksi data medis yang efisien. Seiring kemajuan teknologi, perangkat laboratorium semakin canggih dalam hal ukuran, kapasitas, dan integrasi. Jalur otomatisasi memungkinkan spesimen diarahkan dengan cepat dan presisi ke titik-titik penting dalam alur kerja laboratorium.

Saat ini, penerapan otomatisasi tidak lagi terbatas pada pengujian kimia dan hematologi rutin. Teknologi ini mulai diperluas ke area spesialis seperti mikrobiologi dan diagnostik molekuler, menciptakan proses yang lebih holistik dan efisien di seluruh bagian laboratorium.

Kehadiran dan Solusi Otomatisasi

Sistem Informasi Laboratorium (LIS) telah berkembang menjadi solusi end-to-end yang mengatur keseluruhan alur kerja dan operasional laboratorium. LIS modern tidak hanya mencatat dan menyimpan data, tetapi juga berfungsi sebagai penghubung utama antara instrumen dan sistem otomatisasi, menjadikannya fondasi penting dalam keberhasilan operasional laboratorium modern.

Solusi otomatisasi laboratorium umumnya terbagi menjadi dua tipe: sistem terbuka dan tertutup.

  • Sistem tertutup adalah jenis yang paling umum, biasanya dikembangkan oleh vendor instrumen dan hanya dapat terhubung dengan peralatan dari merek yang sama. Solusi ini membentuk “pulau otomasi” khusus dalam satu area kerja, sehingga cocok jika vendor tersebut menyuplai instrumen lintas departemen.
  • Sistem terbuka, di sisi lain, menawarkan fleksibilitas lebih besar dengan kemampuan integrasi lintas platform dan produsen. Ini memungkinkan laboratorium membangun jalur kerja yang lebih terintegrasi dan efisien di seluruh unit.

Alur Kerja Otomatisasi Laboratorium

Sebelum dan sesudah pengujian utama (analitik), terdapat sejumlah langkah krusial yang memastikan spesimen siap dan tertangani dengan benar. Di tahap pra-analitik, proses biasanya mencakup identifikasi sampel melalui sistem aksesi dan pelabelan, jika belum dilakukan sebelumnya lalu dialirkan ke departemen yang sesuai.

Mendekati fase pengujian, tahapan seperti sentrifugasi, de-capping, dan aliquoting bisa dilakukan secara otomatis guna mempersiapkan spesimen. Setelah pengujian selesai, sampel dapat disegel kembali dan diarahkan ke sistem penyimpanan jangka panjang tanpa campur tangan manual.

Kesimpulan

Bukan hanya dari segi bisnis saja memang jika ingin menerapkan otomatisasi. Ternyata otomatisasi laboratorium total memang sangat penting untuk dilakukan demi menciptakan laboratorium yang lebih maju dengan memanfaatkan bantuan teknologi masa kini.

Loading