Semua operasional PT. Network Data Sistem akan menggunakan domain nds.id per tanggal 8 Mei 2019. Semua informasi/promosi dalam bentuk apapun selain menggunakan domain nds.id bukan tanggung jawab PT. Network Data Sistem Tutup

Mengenal Hybrid Cloud Storage, Cara Kerja dan Kelebihan

hybrid cloud storage

Hybrid cloud storage menggabungkan penyimpanan cloud publik dengan infrastruktur on-premise, memungkinkan transfer data yang lancar di antara keduanya. Solusi ini memberikan fleksibilitas bagi bisnis untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya sesuai kebutuhan. Dengan hybrid cloud, perusahaan dapat menyeimbangkan keamanan, skalabilitas, dan efisiensi biaya secara optimal.

Ada banyak kelebihan dari hybrid cloud storage seperti control penuh atas penempatan data, kontinuitas bisnis dengan perlindungan terpadu, serta kombinasi infrastruktur berbagai jenis layanan cloud storage.

Untuk lebih memahami tentang hybrid cloud storage, Anda bisa membacanya pada artikel ini! 

Cara Kerja Hybrid Cloud Storage

Pertama mari bahas tentang bagaimana cara kerja hybrid cloud storage. Hybrid cloud storage merupakan konsep penyimpanan data yang cukup mudah dipahami, karena pada dasarnya merupakan kombinasi fleksibel antara penyimpanan lokal (on-premise) dan penyimpanan awan publik (public cloud). Sistem ini dirancang agar data dapat ditempatkan dan dikelola di lokasi yang paling efisien dan sesuai kebutuhan baik itu di server internal perusahaan maupun di cloud berskala besar.

Karena melibatkan dua lingkungan berbeda, diperlukan mekanisme untuk menjaga konsistensi antara keduanya, terutama saat terjadi perubahan yang memengaruhi salah satu sisi. Di sinilah peran sinkronisasi data menjadi penting. Sinkronisasi ini biasanya dijalankan oleh perangkat lunak khusus yang mampu menyelaraskan data antar sistem yang berbeda. Contoh nyatanya adalah layanan cloud storage yang secara otomatis memperbarui data di berbagai perangkat pengguna secara simultan.

Selain sinkronisasi, data gateway juga menjadi komponen penting dalam hybrid cloud. Gateway ini berfungsi sebagai jembatan aman yang memungkinkan pertukaran data antara cloud dan sistem lokal secara efisien dan terlindungi.

Selama proses perpindahan, data yang sedang dalam proses persiapan untuk digunakan atau dianalisis sering disebut berada dalam kondisi “on-prep.” Istilah ini merujuk pada status transisional dari suatu file atau sistem sebelum sepenuhnya diaktifkan dalam proses manajemen data atau analitik.

Untuk memastikan pengelolaan hybrid cloud yang aman dan terstruktur, banyak organisasi menetapkan kebijakan dan prosedur yang mencakup regulasi kepatuhan, kontrol akses pengguna, hingga pertimbangan anggaran. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengelola data secara optimal sambil tetap menjaga efisiensi dan keamanan.

Proses Penyimpanan dalam Hybrid Cloud

Dalam proses penyimpanan yang ada pada hybrid cloud, ada 5 proses penting yang dilakukannya, antara lain:

Manajemen Data

Memungkinkan administrasi menyeluruh melalui antarmuka terpadu, mencakup pengaturan hak akses, pemantauan utilisasi, dan penerapan kebijakan siklus hidup data di seluruh lingkungan penyimpanan.

Tiering Data

Menerapkan sistem klasifikasi otomatis yang memisahkan data berdasarkan frekuensi akses dan kriteria bisnis:

  • Data panas (sering diakses) disimpan di infrastruktur lokal
  • Data dingin (jarang diakses) dialihkan ke cloud publik

Replikasi Data

Teknik replikasi data real-time menciptakan salinan redundan di berbagai lokasi, berfungsi sebagai:

  • Mekanisme failover otomatis
  • Solusi disaster recovery yang andal
  • Perlindungan terhadap kehilangan data

Migrasi Data

Memfasilitasi perpindahan data dinamis antara lingkungan on-premise dan cloud berdasarkan:

  • Pertimbangan biaya operasional
  • Kebutuhan akses temporal
  • Kebijakan retensi organisasi

Sinkronisasi Data

Menjaga konsistensi data di seluruh node penyimpanan melalui:

  • Mekanisme pembaruan otomatis
  • Resolusi konflik terpusat
  • Pemeliharaan integritas data

Pemilihan Tempat Penyimpanan Data

Bagi organisasi yang mengadopsi hybrid cloud storage, menentukan lokasi penyimpanan data yang tepat merupakan langkah krusial untuk menyeimbangkan keamanan dan efisiensi. Berikut panduan praktis untuk alokasi data yang optimal:

Simpan Data Penting di Jaringan Private

Jika itu adalah data yang sensitif, simpan di lingkungan on-premise. Prioritaskan penyimpanan lokal untuk:

  • Data operasional real-time yang membutuhkan latensi rendah (seperti sistem kontrol industri)
  • Informasi yang diatur ketat (rekam medis, data keuangan, atau dokumen kepatuhan regulasi)
  • Aset bisnis kritis yang vital untuk kelangsungan operasi darurat

Lingkungan private cloud atau server fisik on-premise memberikan kontrol penuh atas keamanan dan akses data sensitif ini.

Simpan Data Lain di Public Cloud

Sedangkan untuk public cloud cocok untuk:

  • Konten non-PII (materi pemasaran, dokumentasi produk)
  • Data yang sudah dianonimkan untuk analitik atau penelitian
  • Arsip dan backup yang jarang diakses

Meskipun dianggap “aman”, data di public cloud tetap harus dilindungi dengan:

  • Enkripsi selama transit dan penyimpanan
  • Kontrol akses berbasis peran (RBAC)
  • Pemantauan aktivitas secara rutin

Kelebihan Hybrid Cloud Storage

Dengan pendekatan kombinasi antara penyimpanan cloud publik dan privat, hybrid cloud storage menawarkan berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan strategis bagi banyak organisasi:

  • Menghemat Biaya
    Model hybrid memungkinkan perusahaan hanya membayar sesuai kebutuhan. Pengeluaran untuk penyimpanan, jaringan, dan komputasi bisa diatur secara lebih bijak, menghindari pemborosan dan meningkatkan efisiensi anggaran.
  • Adjustable
    Sistem ini mendukung penyesuaian beban kerja secara fleksibel. Perusahaan dapat meningkatkan atau menurunkan kapasitas sesuai permintaan, memastikan penggunaan sumber daya yang optimal di setiap kondisi.
  • Reliable
    Dengan mendistribusikan data antara cloud privat dan publik, risiko gangguan layanan bisa diminimalkan. Ketika satu sistem terganggu, operasi dapat tetap berjalan melalui sistem lainnya.
  • Skalabilitas
    Dengan mendistribusikan data antara cloud privat dan publik, risiko gangguan layanan bisa diminimalkan. Ketika satu sistem terganggu, operasi dapat tetap berjalan melalui sistem lainnya.
  • Fleksibel
    Lingkungan hybrid dirancang untuk kemudahan integrasi dan pengelolaan infrastruktur IT, memungkinkan penyesuaian cepat terhadap kebutuhan bisnis yang berubah.
  • Pemilahan Data
    Hybrid cloud memungkinkan perusahaan menyimpan data sensitif di infrastruktur privat, sambil menjalankan aplikasi umum di cloud publik memberikan kontrol yang lebih besar atas data dan operasional.
  • Pemulihan Data
    Dalam perencanaan disaster recovery, hybrid cloud sangat membantu. Penyimpanan lokal dapat dimanfaatkan untuk pemulihan cepat selama insiden berlangsung, mengurangi waktu henti yang merugikan.

Kekurangan Hybrid Cloud Storage

Meski menawarkan banyak manfaat, implementasi hybrid cloud juga membawa beberapa tantangan, terutama karena kompleksitas sistem yang tinggi:

  • Integrasi
    Penerapan hybrid cloud tidak dapat dilakukan sembarangan. Dibutuhkan perencanaan menyeluruh dan pengelolaan yang ketat, termasuk dalam aspek anggaran instalasi dan desain arsitektur.
  • Kompatibilitas
    Saat perusahaan menambahkan fitur baru seperti otomatisasi atau kecerdasan buatan, sering kali muncul tantangan dalam hal keamanan dan kompatibilitas antar sistem cloud.
  • Kompleksitas
    Semakin spesifik infrastruktur penyimpanan, semakin rumit pula pengelolaannya. Menyusun sistem yang tersebar dengan banyak pool penyimpanan memerlukan keahlian dan alat manajemen yang tepat.
  • Kurangnya Kejelasan
    Dalam penggunaan berbagai platform cloud sekaligus, sulit untuk mendapatkan gambaran menyeluruh secara real-time. Hal ini bisa menghambat monitoring dan pengambilan keputusan yang cepat.
  • Perhatian Ekstra
    Hybrid cloud memerlukan pemeliharaan berkelanjutan yang lebih intensif dibanding cloud publik. Pengelolaan data privat dan software internal juga menambah beban administratif dan biaya operasional.

Contoh Kasus Penggunaan Hybrid Cloud Storage

Hybrid cloud storage menawarkan berbagai skenario pemanfaatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan bisnis modern. Berikut adalah beberapa contoh umum penggunaannya:

  • Solusi Tanggap Bencana Digital
    Hybrid cloud storage berperan sebagai sistem failover otomatis ketika data center utama mengalami gangguan. Transisi seamless ke public cloud memastikan operasi bisnis tetap berjalan tanpa downtime yang signifikan, sekaligus menjaga Recovery Time Objective (RTO) dan Recovery Point Objective (RPO) yang ketat.
  • Analitik Data Skala Besar yang Aman
    Organisasi dapat memanfaatkan kekuatan komputasi public cloud untuk pemrosesan big data, sementara menjaga data mentah sensitif tetap dalam lingkungan private cloud. Arsitektur ini memungkinkan pengolahan insight bisnis tanpa kompromi keamanan data inti.
  • Cloud Bursting
    Teknik ini digunakan ketika sistem mengalami lonjakan trafik yang melebihi kapasitas infrastruktur lokal. Dengan cloud bursting, beban kerja yang berat dialihkan sementara ke cloud publik untuk memastikan performa aplikasi tetap optimal tanpa perlu investasi permanen pada infrastruktur lokal.
  • Cadangan dan Arsip Data (Backup & Archival)
    Hybrid cloud storage sangat ideal untuk kebutuhan penyimpanan file besar dan data tidak terstruktur. Penyimpanan objek dapat digunakan untuk mengelola data arsip jangka panjang, sementara file yang sering diakses tetap tersimpan di infrastruktur lokal.
  • Ketersediaan Lintas Cloud (Multicloud Availability)
    Perusahaan dapat membagi beban kerja mereka berdasarkan tingkat sensitivitas data. Data atau aplikasi umum dapat berjalan di cloud publik, sementara data kritis seperti unduhan penting atau sistem keuangan dikelola di cloud privat untuk keamanan ekstra.
  • Komputasi Performa Tinggi (HPC)
    Untuk kebutuhan yang menuntut daya komputasi besar, seperti simulasi atau render grafis, hybrid cloud memungkinkan perusahaan menjalankan beban kerja di infrastruktur lokal atau mempercepat proses dengan mengalihkan ke cloud publik saat diperlukan.
    Hybrid cloud storage bukan hanya soal fleksibilitas, tapi juga solusi strategis untuk berbagai kebutuhan mulai dari keamanan, efisiensi penyimpanan, hingga dukungan pemrosesan data besar. Dengan kombinasi cloud publik dan privat, perusahaan memiliki kendali penuh untuk menyesuaikan sumber daya IT dengan kebutuhan bisnis yang dinamis.

Loading